Sabtu, 14 Juli 2012

Buta Warna

Anak anak peserta didik baru khususnya di SMKN 26 Jakarta biasanya sebelum mendaftar banyak yang cek kesehatan di dokter untuk mengecek apakah dia memenuhi syarat kesehatan yg dianjurkan. Diantaranya cek urine, cek tinggi, cek berat, dan tentunya cek apakah dia buta warna atau tidak. Dan jika satu saja tidak lolos hasil tes pengecekan, seharusnya dia tidak boleh untuk masuk kesekolah yang dipilihnya, karena dia tidak sesuai standar kesehatan yang ditetapkan sekolah, tapi nyatanya masih banyak praktik yang bisa meloloskan peserta didik baru yang seharusnya sudah di blacklist. Tapi kita tidak membicarakan itu, kita membicarakan tentang Buta Warna. Apa itu Buta Warna?


Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis.
Buta warna merupakan kelainan genetik / bawaan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebaut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki dan wanita. Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna. Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelalinan buta warna sebagaimana wanita normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta warna maka seorang wanita tsb menderita buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

Klasifikasi

Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
  • -Protanomali yang merupakan kelemahan warna merah,
  • -Deuteromali yaitu kelemahan warna hijau,
  • -Tritanomali (low blue) yaitu kelemahan warna biru.
Jenis buta warna inilah yang paling sering dialami dibandingkan jenis buta warna lainnya.
Dikromasi merupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
  • -protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merah dan perpaduannya berkurang,
  • -deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
  • -tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikit warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang.

Pembuktian

Untuk membuktikan apakah kamu termasuk orang yang buta warna, bisa di cek dengan menggunakan tes Ishihara, tes ini yang juga dilakukan ketika kamu mengecek di rumah sakit, cuman bedanya ini gratis hehe. Nanti kita buat page baru lagi untuk mengecek kamu buta warna apa engga.

Ada juga software yang membantu kamu untuk mengetahui buta warna atau tidak. Softwarenya bernama Color Blind Test. Kamu bisa download disini
Preview Software Color Blind Test


Oke selamat membuktikan apakah kamu buta warna atau tidak :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar